Sabtu, 25 Oktober 2014

pengunaan diksi pada puisi sepisaupa sepisaupi

pengunaan diksi dan gaya dalam sebuah puisi kontomporer

Dalam sejarah puisi, dikenal kontromporer,
 karya sastra kontromporer adalah karya sastra yang muncul pada tahun 70an, bersifat eksperimental, memiliki sifat sifat yang'' menyimpang'' konversi konversi sastra belaku secara umum hal inilah yang membuat puisi kontromporer menarik untuk dikaji lebh lanjut.
karya satra adalah fenomena yang berbunga bunga sehingga peneliti diharapkan dapat meneliti dan menggunkap keindahaan didalamnya, keindahan adalah ciptaan pengarang dengan seperangkat biasa ,melalui ekspolasi bahsa yang khas, pengarang akan menampilkan aspek keindahan yang optimal untuk mengaji keindahan sastra pendekatan yang paling tepat adalah pendekatan estestik.
contoh puisi yang dikaji adalah;
sepisaupi 
oleh sutardji calzoum barchi ,1973.

sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau luka serisau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi
sepisaupa sepiaupi
sepiaupanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul diri keranjang duri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa saupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisaunya kedalam nayanyi.



merupakan puisi kontromporer yang berisi kata kata tidak bermakna seperti halfiah, dengan awalan afiks se, yaitu sepisau, sepikul, serisau , sepiapanya, sepakai. penggunaan vokal//i//u//a menimbulkan suasana gembira, bahagia, riang, kasih,kecil,ramping, ringan,dan tinggi.penggunaan konsonan sip, menimbulkan suasana kacau, tidak teratur, efek magis murni pada puisi dapat dilihat dari pengulangan pengulangan{repsepsi} seperti manttra, penyair juga menggunakan kata ganti untuk menyebutkan tuhan yang katanya yang ditulis kata ganti menggunakan huruf kapital pada awal huruf, ganti tersebut.
repsepsi yang digunakan oleh peyair terdapat pada penggulangan afiks-se-mi digunakan oleh penyair untuk memuculkan efek estentik pada puisi , repsepsi juga dgunakan oleh penyair pada pengulangan flasa sepisaupa seisaupi digunakan untuk menekankan fsasa sepisaupa sepisaupi.....

 terimakasih.

 

 

Senin, 13 Oktober 2014

''WUJUD DARI ANAK MANUSIA''



Melontar aku berlari......menyusuri lorong waktu
tanpa pintu....
gundakan batu gundah klana
memandangi aku penuh pesona..
lalu sang sembari datang'' inilah akhir dari anak manusia''
                              kucampakan harga diri demi memuaskan napsu serakah
                              berjuta juta lembaran uang 
                              bertumpuk tumpuk ribuan kilo emas berkilau
ku jadikan nastapa pelipur sementara 
untuk dunia yang fanas.
untuk kebahagian anak cucu pemberian tak terkira 
dalam bentuk pengabdian .