Kamis, 04 Desember 2014


 

Struktur, Kaidah, dan Ciri Bahasa dalam Teks Laporan Hasil Observasi

  • Teks laporan hasil pengamatan yaitu karangan yang memaparkan suatu fenomena atau kejadian berdasarkan hasil pengamatan.

  • Teks laporan juga disebut teks klasifikasi karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.

Misalnya: untuk melaporkan kehidupan harimau dimulai dengan membuat klasifikasi jenis-jenis harimau kemudian memaparkan bentuk fisik, ciri-ciri, habitat, dan kebiasaan hidup harimau

  • Struktur teks laporan hasil pengamatan dapat dibagi menjadi:

  • Pernyataan umum atau klasifikasi –> berisikan pernyataan umum atau gambaran global mengenai apa yang akan dibahas dalam teks tersebut.

  • Anggota/aspek yang dilaporkan –> Berisi rincian atau gambaran khusus mengenai obyek yang dibahas.

  • Sebuah teks laporan observasi akan diklasifikasikan sebagai laporan yang ideal jika:

  • Memiliki struktur teks yang lengkap.

  • Memanfaatkan konjungsi atau kata penghubung yang tepat

  • Pengelompokan kata dilakukan berdasarkan kriteria tertentu

  • Memfungsikan kelompok kata dan jenis kata sesuai keperluan

  • Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

  • Teks laporan sering dimulai dg kalimat definisi tentang penggolongan atau klasifikasi.

  • (a) Mamalia adalah binatang yang menyusui.

  • (b) “Kucing besar” itu adalah hewan pemangsa dan pemakan daging.

  • Dalam laporan observasi sering digunakan kelompok nomina (kata benda) dengan penjenis dan kelompok nomina dengan pendeskripsi.

  • Kelompok nomina dg penjenis tidak bisa disisipi oleh kata apa pun. Kedua kata itu harus saling berdekatan.

  • Kelompok nomina dg pendeskripsi dapat disisipi, misalnya dengan kata penyangat, seperti sangat atau terlalu dan kata pewatas seperti yang.

  • Harus mengandung fakta

  • bersifat objektif

  • harus ditulis sempurna dan lengkap

  • tidak memasukkan hal-hal yang menyimpang, mengandung prasangka, atau pemihakan

  • disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya berbobot, maupun susunan logis.

Contoh:

benda

penjenis

pendeskripsi

hewan

hewan pemangsa

hewan gemuk

pemakan

pemakan daging

pemakan rakus

  • Dalam laporan observasi sering ditemukan penggunaan antonym dan sinonim.

  • Sinonim adalah persamaan makna kata.

Contoh:

  • Antonim adalah pertentangan makna kata.

Contoh:

  • Dalam laporan observasi sering ditemukan penggunaan kalimat simpleks dan kalimat kompleks.

  • Kalimat simpleks: kalimat yang hanya terdiri atas satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan.

  • Kalimat simpleks (yang sesungguhnya sama dengan kalimat tunggal) hanya mengandung satu struktur: subjek^predikator^(pelengkap)^(keterangan). Unsur yang diletakkan di dalam kurung belum tentu ada dalam kalimat. Pada contoh berikut ini yang dimaksud verba utama adalah menulis. Verba tinggal pada unsur subjek dianggap bukan verba utama. Kalimat tersebut mempunyai satu struktur, yaitu subjek^predikator^keterangan cara.

  • Kalimat kompleks: kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur.

  • Struktur yang satu dan struktur yang lain biasanya dihubungkan oleh konjungsi, tetapi sering pula hubungan itu hanya ditunjukkan oleh tanda koma atau titik koma, bahkan tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun.

  • Kalimat kompleks dibagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat kompleks parataktik dan kalimat kompleks hipotaktik.

Lembar Kerja Siswa

Perhatikan teks di bawah ini dengan saksama!

Makhluk di Bumi Ini

Benda di dunia dapat dikelompokkan atas dasar kenyataan bahwa benda-benda tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dalam beberapa hal. Dengan pengelompokan, benda-benda itu lebih mudah dipelajari.

Semua benda di dunia ini dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu benda hidup dan benda mati. Yang pertama sering disebut makhluk hidup dan yang kedua disebut makhluk mati. Benda hidup mempunyai ciri-ciri umum, seperti bergerak, bernapas, tumbuh, dan mempunyai keturunan. Benda hidup juga membutuhkan makanan. Benda mati dibedakan dari benda hidup karena benda mati tidak mempunyai ciri-ciri umum tersebut. Kera, tumbuh-tumbuhan, ikan, dan bunga adalah contoh-contoh benda hidup. Sementara itu, kaca, air, plastik, baja, dan oksigen adalah contoh-contoh benda mati.

Benda hidup dapat dikelompokkan lagi menjadi binatang dan tumbuh-tumbuhan. Pengelompokan itu dilakukan karena keduanya berbeda dalam beberapa hal. Tumbuh-tumbuhan tidak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Tumbuh-tumbuhan tidak mempunyai otak, jantung, paru-paru, dan darah, tetapi hidup. Selain itu, tumbuh- tumbuhan dapat melakukan sesuatu yang sangat penting yang tidak dapat dilakukan oleh binatang. Tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri, sedangkan binatang tidak. Rumput, gandum, dan tanaman keras adalah jenis tumbuh-tumbuhan. Namun, tidak semua tumbuh-tumbuhan mempunyai bunga. Oleh karena itu, tumbuh- tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tumbuh-tumbuhan berbunga dan tumbuh-tumbuhan tidak berbunga. Mawar, jagung, dan tanaman buah mempunyai bunga, tetapi jamur, lumut, dan pakis tidak.

Selanjutnya, binatang dapat dibagi menjadi vertebrata dan invertebrata. Vertebrata mempunyai tulang belakang yang meliputi manusia, burung, anjing, katak, dan lain-lain, sedangkan invertebrata tidak mempunyai tulang belakang yang meliputi ubur-ubur, kupu-kupu, dan laba-laba. Terdapat lima kelompok   vertebrata, yaitu mamalia burung, amfibia, reptilia, dan ikan

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar