Ekranisasi sebagai Wujud Interpretasi Penulis Skenario dan Sutradara berdasarkan Film yang Diadaptasi dari Novel My Sister's Keeper Karya Jodi Picoult
Ecran
(Prancis) berarti kertas dinding/ layar. Pamusuk Eneste dalam bukunya Novel dan Film yang terbit
pada 1991 mengemukakan bahwa ekranisasi merupakan pemindahan atau
pengangkatan sebuah karya sastra terutama novel ke dalam film.
Pengangkatan novel ke dalam film telah banyak dilakukan di Indonesia
antara lain film Roman Picisan yang dirilis pada 1980 dan
disutradarai oleh Adisoerya Abdhi, diangkat dari novel berjudul sama
yang ditulis oleh Eddy D. Iskandar. Laskar Pelangi dirilis pada 2008 dan disutradarai oleh Riri Riza, diangkat dari novel berjudul sama yang ditulis Andrea Hirata, Sang Penari dirilis pada November 2011 dan disutradarai Ifa Isfansyah diangkat dari novel Ronggeng Dukuh Paruk yang ditulis oleh Ahmad Tohari dan lain sebagainya.
Ekranisasi berarti pemindahan dari karya sastra berbentuk teks.
Bagian- bagian yang diungkapkan secara tekstual di dalam novel kemudian
dipindahkan/ diungkapkan kembali secara visual. Pemindahan tersebut akan
menyebabkan munculnya perubahan dan perbedaan dari berbagai segi.
My Sister's Keeper merupakan film berdurasi 109 menit yang
diadaptasi dari novel berjudul sama karya Jodi Picoult yang terbit pada
2004. Film ini dirilis di Amerika Serikat pada 26 Juni 2009. Skenario
ditulis oleh Jeremy Leven dan disutradarai oleh Nick Cassavetes.
Terdapat banyak perubahan dan perbedaan dari berbagai segi sebagai hasil
dari proses pemindahan karya sastra dari novel ke film. Perbedaan yang
paling banyak ditemui dalam film yang diadaptasi dari novel tersebut
antara lain dari segi penokohan dan alur cerita berupa penambahan atau
pengurangan bagian- bagian tertentu dari novel.
Contoh diambil dari tokoh pengacara Campbell yang diceritakan
menderita penyakit ayan. Di dalam novel, penyakit ayan Campbell kambuh
di ruang sidang ketika ia mengetahui bahwa Kate-lah yang merencanakan
penggugatan Anna terhadap orangtuanya sedangkan di film diceritakan
bahwa penyakit ayan Campbell kambuh di koridor setelah ia meninggalkan
ruang sidang. Hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor etika yang dijunjung
masyarakat Amerika dalam situasi formal. Perbedaan lain juga dapat
diamati dari sudut pandang antara novel dengan film. Di novel,
ketersinambungan cerita disorot dari berbagai sudut pandang yang
ditandai dengan dicantumkannya nama tokoh serta tahun di awal tiap-tiap
bagian sedangkan di film, cerita seolah-olah disorot dari satu sudut
pandang yaitu sudut pandang Anna. Perbedaan lain yang menonjol yakni
akhir cerita antara novel dengan film. Di novel, cerita diakhiri dengan
keberhasilan Kate bertahan hidup setelah menerima ginjal yang didonorkan
Anna yang diceritakan meninggal dalam kecelakaan tragis sepulangnya ia
dari persidangan sedangkan di film, cerita diakhiri dengan kehidupan
keluarga Fitzgerald selepas kematian Kate.
Jodi Picoult dalam novelnya menggambarkan situasi secara realis
dan cermat seperti halnya ia menggambarkan keadaan tubuh Kate dari sudut
pandang Sara, ibunya. Jodi menuliskan legam- legam di tubuh Kate dengan
jelas. Penggambaran situasi secara realis dan cermat yang tertuang
dalam 523 halaman tersebut sangatlah wajar berpengaruh pada durasi
ketika dipindahkan ke dalam film. Hal ini tentu menuntut pengurangan
beberapa bagian dari novel. Contohnya penyederhanaan dalam pengambilan
sudut pandang film dari novel yang hanya ceritanya hanya disorot dari
sudut pandang Anna. Selain terbatasi oleh durasi, perubahan- perubahan
yang muncul juga disebabkan oleh interpretasi pembaca dalam hal ini
khususnya penulis naskah atau sutradara yang dilatar belakangi oleh
pengetahuan serta pandangan mereka terhadap kehidupan sosial- budaya
masyarakat atau justru pemikiran masyarakat- lah yang menjadi patokan
mereka untuk melakukan perubahan terhadap karya sastra ( novel ).
Contohnya seperti yang telah dikemukakan tentang kambuhnya penyakit ayan
Campbell yang diceritakan berbeda dalam novel dan film satu sama lain.
Hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor etika yang dijunjung masyarakat
Amerika dalam situasi formal. Contoh lain muncul dari tanggapan pembaca
khususnya penulis naskah dan sutradara tentang perubahan dan perbedaan
akhir cerita antara novel dengan film. Bagi publik, terdapat
ketidakmungkinan Kate untuk bertahan hidup, gadis dengan penyakit kronis
yang menurut tim medis tingkat harapan hidupnya sangat rendah.
Perubahan akhir cerita ini dimaksudkan agar publik dapat memahami makna
yang ingin disampaikan karena akan lebih mudah memaknai suatu karya
sastra dengan menelaah keterkaitannya dengan aspek-
aspek kehidupan lain yang melatar belakangi terciptanya karya sastra
tersebut antara lain pola pikir serta pola sosial kemasyarakatan.
Ekranisasi merupakan wujud interpretasi pembaca dalam hal ini
penulis skenario dan sutradara yang dilatar belakangi oleh pengetahuan
serta pandangan mereka terhadap pola sosial- budaya masyarakat atau
justru pola pikir masyarakat- lah yang menjadi patokan mereka sehingga
melakukan perubahan terhadap karya sastra ( novel ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar